Selasa, 18 Juni 2013

PENGAJARAN MAKNA KATA DI SMA

PENGAJARAN MAKNA KATA DI SMA

TEKS PIDATO MENGGUNAKAN BERBAGAI HUBUNGAN MAKNA PERLAWANAN DAN PERBANDINGAN
Teks Pidato
Rekan-rekan siswa semuanya, selamat pagi
Ada sebuah cerita menarik tentang burung rajawali. Cerita tersebut begini, ada orang indian yang mengembara naik gunung. Pada suatu bukit dia menemukan sebutir telur rajawali. Sampai di rumah telur itu di tetaskan bersama telur-telur ayam yang di erami induknya. Tiga minggu kemudian, semua telur menetas dan anak rajawali pun bermain bersama anak-anak ayam.
Suatu hari, anak rajawali melihat seekor rajawali itu, bisa terbang cepat meliuk-liuk di udara. Seandainya saja aku bisas terbang seperti rajawali itu, alngkah senangnya. Akan tetapi, apa mungkin? Aku hanya anak ayam. Di dorong rasa ingin terbang yang besar, anak rajawali mencoba mengepak-ngepakkan sayapnya. perlahan-lahan tubuhnya terangkat, dan mengepakkan sayapnya. Perlahan-lahan tubuhnya terangkat, dan ternyata di abisa terbang .
Rekan-rekan siswa,
Seperti yang dilakukan anak rajawali, pada tahun1976 bangsa Indonesia mulai membangunindustri buatan pesawat terbang. Indonesia mencoba dan bertekad untuk bisa terbang dengan pesawat buatan sendiri. apakah mungkin tekad itu bisa terwujud, sedangkan negara kita belum maju teknologinya. Waktu itu masih banyak orang meragukannya. apakah bisa? dan ternyata...
Putra putri Indonesia mampu menghasilkan pesawat terbang. Sudah banyak pesawat buatan Indonesia yang dipakai
 Waktu itu, Prof. Dr. B. J, pelopor dalam industri pesawat terbang kita nerkata mantap," Braet Leap Forward." Ungkapan bahasa inggris itu kemudia sangat terkenal. Apakah artinya? Loncatan teknologi yang tinggi. Memang benar, Rekan-rekan siswa. Dalam industri loncatan pesawat terbang ini Indonesai telah melakukan loncatan jauh ke depan. Rekan siswa tahu, bahwa pesawat terbang dapat terbang mulus karena perpaduan berbagai bidang teknologi yang serba puncak. Mesinnya kelas wahid, sistem elektroniknya kelas satu, dan sistem komunikasinya paling canggih. Badan pesawatnya bukan hany di rancang berdasarkan keindahan bentuk, melainkan juga diperhitungkan dari segi-segi lain yang memungkinkan dapat terbang mulus dan handal.
Namun, siapa yang dapat melakukan itu semua? apakah semua orang dapat melakukannya? Tidak. Hanya orang-orang berkualitaslah yang mampu membuat pesawat terbang.
Perkembangan teknologi ini sangat dipengaruhi oleh pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya yang berkualitas. Sayangnya, dalam hal pendidikan negara kita masih tertinggal. Oleh sebab itu, sudah waktunyapendidikan kita dibenahi sehingga dapat menigkatkan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan teknolgi negara kita tidak tertinggal oleh negara lain.

1.  Hubungan Makna Perlawanan
Dalam teks pidato tersebut kita temukan kalimat-kalimat sebagai berikut
a. Seandainya saja aku bisa terbang seperti rajawali itu, alngkah senangnya. Akan tetapi, apa mungkin! aku  hanya anak ayam.
b. Namun siapa yang dapat melakukan itu semua?
c. Apa mungkin tekad itu bisa terwujud , sedangkan negara kita belum maju teknologinya.

Kata namun, akan tetapi, dan sedangkan menandai hubungan perlawanan. Akan tetapi ketiga penanda itu berbeda fungsinya. 
Penanda namun, akan tetapi menghubungkan kalimat atau paragraf sebelum dan sesudahnya. Sedangkan penanda sedangkan menghubungkan klausa. Akan tetapi menghubungkan kedua kalimat, sedangkan namun menghubungkan kedua paragraf.

Ramlan (1987: 54) menyatakan bahwa hubungan perlawanan maksudnya apa yang di nyatakan dalam klausa satu berlawanan dengan apa yang dinyatakan dalam klausa lainnya. Selain namun, akan tetapi,dan sedangkan, penanda hubungan perlawanan yaitu : tetapi, melainkan, walaupun begitu, kendatipun demikian, hanya, sekalipun, sedungguhnnya, walau, sebaliknya, dan padahal.

2.Hubungan Makna Perbandingan
Dalam teks pidato tersebut kita temukan kalimat-kalimat sebagai berikut 
a. Kenyataan membuktikan bahwa negara-negara yang telah maju menjadi negara maju karena kemajuan industrinya, seperti: negara Amerika, Korea, Jerman, dan Jepang.
b. Untuk kehidupan masa depan bangsa yang lebih baik kita harus berusaha meningkatkan IPTEK dengan meningkatkan sumber daya manusia berkualitas sebagaimana negara-negara maju tersebut.
Kata seperti, dan sebagaimana menandai hubungan perbandingan. Penanda hubungan yang lain, yaitu: daripada, bagai, seakan-akan, seolah-olah, serasa, seumpama, bak, seolah, sama halnya, dan berbeda dengan.
hubungan makna perbandingan ialah perbandingan suatu hal yang dinyatakan dalam klausa inti dengan suatu hal yang dinyatakan dalam klausa bukan inti (Ramlan, 1987:63)

MENGGUNAKAN KATA YANG MENGALAMI PERUBAHAN MAKNA
1. Faktor Penyebab Perubahan Makna
Chaer (1990) menyebutkan perubahan makna kata disebabkan oleh berbagai faktor.
a. Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan, misalnya kata sastra dari makna 'tulisan' menjadi 'karya imajinatif'.
b. Perkembangan sosial dan budaya, misalnya saudara berarti ' seperut'/ satu kandungan' menjadi ' siapa saja yang dianggap sedrajat atau berstatus sosial yang sama.
c. Perbedaaan bidang pemakaian, misalnya kata menggarap berasal dari bidang pertanian kini juga di gunakan dalam bidang lain yang berarti 'mengerjakan'.
d. Ada asosiasi, misalnya kata amplop yang yang berarti 'tempat surat' juga berarti 'sogokan'.
e. Adanya pertukaran tanggapan indra, misalnya kata pedas yang seharusnya ditanggap dengan alat indra perasa(lidah) bertukar menjadi di tanggap oleh indra pendengaran.
f. Perbedaan tanggapan: adanya nilai rasa kasar dan nilai rasa halus (ameliorasi dan peyorasi).
g. Adanya penyingkatan, seperti dokter menjadi dok dan bukti pelanggaran menjadi tilang.
h. Proses gramatikal
i. Adanya pengembangan istilah, misalnya kata papan yang berarti ' lempengan kayu tipis' kini menjadi istilah untuk ' perumahan'

Slamet Muljana(1964) menyebutkan perubahan makna disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a. Perbedaan lingkungan, misalnya kata menggambleng dalam lingkungan pandai besi berarti 'menempa', sedangkan dalam lingkungan umum diberi arti ' memasukkan semangat'.
b. Asosiasi, misalnya kata 'catut 'alat untuk mecabut paku' kata itu juga berarti 'menarik keuntungan'
c. Tanggapan pemakai bahasa karena adanyanilai rasa kasar dan nilai rasa halus (ameliorasi dan peyorasi).
2. Jenis Perubahan Makna Kata
Perubahan makna kata meliputi : perluasan arti, penyempitan arti, perubahan total, penghalusan, pengasaran (Chaer, 1990: 145-150). Menurut Keraf (1988: 97-99), perubahan makna meliputi: perluasan arti, penyempitan arti, ameliorasi, peyorasi, metafora, dan metonimia.
a. Perluasan Arti
    Perluasan arti artinya perubahan makna pada sebuah kata yang dulunya mengandung satu makna khusus, tetapi meluas. Misalnya, kata saudara yang dulunya berarti seperut/satu kandungan, tetapi kini berkembang menjadi (1) siapa saja yang bertalian darah (2) dipakai untuk menyebut siapa saja yang di anggap sederajat.
b. Penyempitan arti
    Berarti perubahan makna pada sebuah kata di mana makna yang lama lebih luas daripada makna yang baru. Misalnya, kata sarjana dulu di pakai untuk menyebut semua orang cendikiawan, sekarang di pakai untuk gelar pendidikan.
c. Ameliorasi
    Berarti suatu proses perubahan makna pada sebuah kata di mana arti yang baru di rasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasanya dari arti yang lama. Misalnya, kata wanita dirasakan lebih tinggi nilai rasanya dari pada kata perempuan.
d. Peyorasi
    Berarti suatu proses perubahan makna di mana arti yang baru di rasakan lebih rendah nilai rasanya dari pada arti yang lama. Misalnya, kata bini di anggap tinggi nilainya pada jaman lampau, sekarang di rasakan sebagai kata yang kasar
e. Sinestesia
   Berarti perubahan makna kata akibat penukaran tanggapan indra. Misalnya, kata manis intuk indra pencecapan(lidah) bertukar dengan indra penglihatan(mata).
Contoh : Gadis itu manis sekali.
f. Asosiasi
   Asosiasi (pertautan makna) berarti perubahan makna kata karena ditautkan dengan hal-hal lain yang memiliki kesamaan sifat. Misalnya, kata amplop yang berarti ‘ alat untuk menyampul surat’ tetapi juga bias di pakai untuk ‘membungkus uang sogok’
g. Perubahan Total
   perubahan total berarti perubahan makna secara total dari makna asalnya. Misalnya, kataceramah yang dulunya berarti ‘cerewet’, tetapi sekarang kata itu berarti ‘pidato’ atau ‘uraian’.